PUISI
PENANTIAN
Malam semakin sunyi
Dalam gelap gulita
yang bersinar
Hanya namamu
Dikala beribu-ribu kesan mereka
Hanya kesanmu yang
Yang mengusik mimpiku
Ingin aku berteriak
Berharap kau sadari hal ini
Dalam renungan sekejap
Timbul Berjuta tanya
Benarkah....
Perasaannya sama denganku
Oh...
Andai aku bisa
Ingin aku mengapus semua kesalahan
Menggapai jemarimu
Dengan semua penyesalan
Kini ku sadari
Walau kita bebeda
Aku tetap menantimu
Dalam gelap gulita
yang bersinar
Hanya namamu
Dikala beribu-ribu kesan mereka
Hanya kesanmu yang
Yang mengusik mimpiku
Ingin aku berteriak
Berharap kau sadari hal ini
Dalam renungan sekejap
Timbul Berjuta tanya
Benarkah....
Perasaannya sama denganku
Oh...
Andai aku bisa
Ingin aku mengapus semua kesalahan
Menggapai jemarimu
Dengan semua penyesalan
Kini ku sadari
Walau kita bebeda
Aku tetap menantimu
JAUH
Aku tahu, kau pergi belumlah jauh
Kau masih juga dibawah langit yang sama
Kau masih berpijak diatas bumi yang sama
Dan aku yakin
Malam ini kita dilumuri cahaya bulan yang sama
Seolah kita sedang berdampingan
Namun ku sadar bayangmu semu
Saat ku gagal menggapai tanganmu
Kau tak disampingku kini
Kau tak bersamak kini
Kau tak bisa menyemangati hari-hari ku kini
Dan aku tak sanggup menerimanya
Ku ingin kau tahu
Sosokmu telah melekat didasar hatiku
Meskipun kau jauh
Tetap ku simpan bayangmu hingga nanti
Saat kau kembali
Kau masih juga dibawah langit yang sama
Kau masih berpijak diatas bumi yang sama
Dan aku yakin
Malam ini kita dilumuri cahaya bulan yang sama
Seolah kita sedang berdampingan
Namun ku sadar bayangmu semu
Saat ku gagal menggapai tanganmu
Kau tak disampingku kini
Kau tak bersamak kini
Kau tak bisa menyemangati hari-hari ku kini
Dan aku tak sanggup menerimanya
Ku ingin kau tahu
Sosokmu telah melekat didasar hatiku
Meskipun kau jauh
Tetap ku simpan bayangmu hingga nanti
Saat kau kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar